BRIMOB,POLISI,PEKERJA PENEGAK HUKUM PERLU BACA TUNTAS TULISAN INI

(Agar jangan gagal paham)

 

NASIHAT KEPADA APARAT YANG MUSLIM

(Agar kalian tidak masuk dalam golongan yang dilaknat Alloh)

Oleh: Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I حفظه اللّٰه تعالى

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan kalian beralasan bahwa; “kami hanya menjalankan tugas”.

SYURTHAH (Polisi,Tentara,Jaksa,Hakim) AKHIR ZAMAN

Jauh-jauh hari Rasululloh ﷺ telah mewanti-wanti terhadap profesi Syurthah (Polisi,tentara,Jaksa,Hakim), yang sangat mengerikan. Nabi Shallallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

“سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شرطَةٌ، يَغْدُونَ فِي غَضِبِ اللَّهِ، وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللَّهِ، فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ مِنْ بِطَانَتِهِمْ”.

”Akan datang di akhir zaman adanya aparat berseragam (polisi,tentara,jaksa,hakim dan sejenisnya) yang di pagi harinya di bawah kemurkaan Alloh dan sore harinya di bawah kebencian Alloh. Hati-hatilah kalian menjadi bagian dari mereka.” (HR. Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 7616.Imam Al Munawi mengatakan: shahih. Lihat At Taisir bi Syarh Al Jaami’ Ash Shaghiir, 2/192)

Imam Al Munawi mengatakan : Mengutip dari An Nihayah bahwa :

Polisi,TNI,Jaksa,Hakim dan aparat berseragam lainnya dinamakan Syurthah karena mereka memiliki ’alamaat (tanda pengenal, seperti kostum seragam dan tanda atribut serta pangkat lainnya) maka, jadilah pelindung dan pengayom rakyat (umat) yang membutuhkan jaminan tegaknya keadilan,keamanan dan kesejahteraan yang sebenar-benarnya dan setulus-tulusnya.

Jangan justru menjadi musuh umat atau rakyat,pelindung kejahatan,kebatilan dan ketidak adilan,agar turun ridha,rahmat,hidayah dan berkah dari Alloh Ta’ala kepada kalian dan keluarga kalian. 

Kepada para aparat keamanan (polisi,tentara) dan para penegak keadilan yang berbuat dzalim atau yang membantu penguasa yang dzalim. Kelak di akhirat kalian akan ditanya tentang kedzaliman kalian dan kalian akan dilemparkan ke neraka lebih dahulu sebelum atasan yang memerintahkan kedzaliman kepada kalian,dilemparkan pula ke dalam neraka.

=============

Al Imam Ibnu al Jauzi menyebutkan dalam kitab Manaqib Al Imam Ahmad dan Ibnu Muflih dalam Al Furu’ dinukil dari riwayat Al-Marwadzi;

Ketika Imam Ahmad bin Hambal dipenjara oleh penguasa dzalim yang mengkriminalisasi dirinya (karena berbeda pendapat),seorang sipir penjara bertanya, “Wahai Imam,apakah hadits-hadits ancaman terhadap aparat pembantu penguasa dzalim itu shahih?” Beliau menjawab, “Iya shahih”.

Sipir tersebut bertanya lagi. “Apakah menurut anda saya ini termasuk pembantu orang dzalim? Karena saya hanya sekedar melaksanakan tugas."

Imam Ahmad menjawab, “Oh bukan.Yang termasuk pembantu kedzaliman itu yang melayanimu,yang menyiapkan masakan makanan dan minuman anda,yang menyiapkan pakaianmu dan  menyediakan keperluanmu sehari-hari.Mereka itulah pembantu orang yang dzalim. Sedangkan anda adalah pelaku kedzaliman itu sendiri”.

Alloh Subhanahu’ Wa Ta’ala berfirman:

…وَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْۤا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَا بَ ۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْد الْعَذَابِ.

“… Sekiranya orang-orang yang melakukan kedzaliman itu melihat,ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat),bahwa sebenarnya kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa sesungguhnya Alloh sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 165)

اِذْ تَبَرَّاَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا وَرَاَوُا الْعَذَا بَ وَ تَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْاَسْبَا بُ.

“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti (atasannya) berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti dan mereka melihat azab dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 166)

وَقَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّا ۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ اللّٰهُ       اَعْمَالَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْ ۗ وَمَا هُمْ بِخٰرِجِيْنَ مِنَ النَّارِ.

“Dan orang-orang yang mengikuti (yang menjalankan perintah) berkata,Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia),tentu kami akan berlepas tangan dari mereka (atasan yang dzalim),sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami. Demikianlah Alloh memperlihatkan kepada mereka akibat perbuatan mereka yang menjadi penyesalan mereka.Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 167)

Dalam Al-Qur'an dan Hadits di atas,terdapat kesimpulan pelajaran sebagai berikut:

1. Para aparat pembantu penguasa yg dzalim tidak akan bisa mengelak dgn berkata bahwa mereka hanya sekedar melaksanakan perintah/menjalankan tugas”.

2. Para aparat yang melaksanakan perintah penguasa dzalim untuk berbuat dzalim,maka mereka juga termasuk diantara orang-orang yang dzalim itu sendiri.

3. Yang dimaksud dan termasuk pembantu orang dzalim diantaranya adalah istri orang dzalim tersebut,anak-anaknya atau maulanya (pembantu) dari orang yang dzalim tersebut yang turut melayani keperluannya,menyiapkan pakaiannya,ikut menikmati upah/gaji dari suaminya yang dzalim.

Maka mereka ini,juga akan mendapatkan azab neraka,karena telah membantunya/mendiamkannya dalam perbuatan dzalim.

Demi Alloh,kalian dan keturunan kalian akan dilaknat Alloh jika kalian tetap menjadi pindung kebatilan,kemaksiatan,ketidak adilan,kedustaan,kedzaliman.Kalian dan keturunan kalian akan hina dalam laknat Alloh dan laknat manusia jika tidak segera berbalik menjadi pelindung dan penjamin keadilan bagi rakyat yang istiqomah berada dalam kebaikan dan kebenaran.

Maka,bagi para istri dan anak-anak pejabat,aparat atau sejenisnya,yang bapaknya saat ini dapat jabatan sebagai aparat keamanan di dalam rezim penguasa yang dzalim,wajib bagi kalian untuk menolak perilaku suami atau ayah ayah kalian,yang turut serta berbuat dzalim membela penguasa dzalim.

Jangan senang ikut menikmati kemewahan dari gaji/jasa berbuat kedzaliman,dengan mengurbankan urusan keselamatan akhirat kalian.Nasihati suami-suami kalian atau ayah-ayah kalian.

Bagi aparat muslim,berhentilah kalian berbuat dzalim dan membela rezim penguasa atau atasan yang dzalim,dengan cara menasehatinya,berlepas diri dari perintahnya.

Jika kalian ingin selamatkan istri kalian,anak-anak kalian dan diri kalian,bahkan ingin selamatkan bangsa kalian dari huru hara keruntuhan,maka hentikan dan akhiri kekuasaan penguasa yang dzalim dengan melakukan pembangkangan massal atau mengeksekusi penguasa dzalim dengan tangan dan senjata yg ada di tangan kalian(do'a).

Maka kalian akan menjadi pahalawan = orang yang diberi pahala (pahlawan) sejati,penyelamat negeri,penyelamat anak-anak dan istri,serta penyelamat generasi penerus bangsa ini dan kalian akan mendapatkan syahid di hadapan Alloh Rabb kalian dan nama kalian akan dicatat dalam tinta sejarah yang harum di dunia dan insya Alloh juga di akhirat,aamiin.

Pilihan kalian hanya 2: menjadi manusia terlaknat atau menjadi pahlawan sejati.

Sumber/Referensi:

Al Qur’an dan Terjemah dari DEPAG RI, MAKTABAH SHAMILAH Versi 3.57, Nahimunkar.Org (https://www.nahimunkar.org/munculnya-polisi-dan-algojo-kejam-dan-dzalim-sebagai-tanda-kiamat-sudah-dekat/), dllnya Biografi Penulis:

Biografi Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani

Nama Kunyah (Panggilan) : Abu Fayadh, Abu Jundulloh atau Kang Faisal Abu Fayadh

Lahir di Jakarta 9 September 1984 Status Menikah

Pendidikan

1. TK Flamboyan Bekasi Timur Kota Bekasi

2. SD Negeri Bekasi Timur 2 (saat ini Bisa Bekasi Jaya 5) Kota Bekasi

3. MTS Ponpes NU Al Masthuriyyah Tipar Cisaat Sukabumi) Cuma sampai Kelas 2 MTS

4. MTS Muhammadiyah 02 Kota Bekasi

5. MA Negeri 01 Kota Bekasi

6. FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Prodi/Program Studi PLS/Pendidikan Luar Sekolah (Non Formal Education) UNTIRTA/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten (S.Pd)

7. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (IMNI), Jakarta – Pascasarjana, Konsentrasi Manajemen Pendidikan (M.MPd)

8. Pascasarjana Universitas Islam Jakarta jurusan PAI (M.Pd, I).

Salam Ahadun Ahad ☝️ Allohu Akbar ✊ عش كريما او مت شهيدا (Hidup Mulia atau Mati Syahid)

 

Kenapa Hadits ini hampir tidak pernah "dikeluarkan" ?? 

Rasulullah SAW Takkan Akui Umatnya yang Dukung Penguasa Dzalim

Saya heran mengapa hadits ini jarang dibahas atau hampir-hampir tak terdengar.Ataukah mungkin kita yang lalai?

Rasulullah ﷺ bersabda ;

«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ،َ»

“Dengarkanlah,apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin?

Siapa yang masuk kepada mereka,lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka,maka dia bukan golonganku,aku juga bukan golongannya.Dia juga tak akan menemuiku di telaga”. (HR Tirmidzi, Nasai dan Al Hakim).

Hai muslim,tahukah kamu apa itu telaga Nabi ﷺ?

Setiap Nabi memiliki telaga dan mereka berbangga dengan banyak pengikutnya yang akan singgah padanya.

Telaga Rasul kita Muhammad ﷺ adalah paling ramai. Padanya ada gelas yang jumlahnya seperti bintang di langit. Siapa yang meminum darinya tak akan haus selamanya. Telaga ini terletak di padang Mahsyar sebelum para hamba melewati shirath.  Airnya mengalir dari sungai/telaga Kautsar yang ada di Jannah.

Namun sayang,ada umat Nabi ﷺ yang akan diharamkan dan diusir dari telaganya.

Tahukah kamu siapa mereka?

Akan ada pemimpin-pemimpin pandai berdusta dan menzalimi rakyatnya. Siapa yang; Berkawan dengan mereka Selalu membenarkan keputusan pemerintah,meski dengan modal dusta Menyokong mereka menzalimi rakyat Rasulullah ﷺ mengancam mereka; Mereka tidak diakui sebagai pengikut Rasul ﷺ.Meskipun mereka merasa diri sebagai pengikut Sunnah/Salaf.

Rasul ﷺ tidak sudi dianggap oleh mereka. Wa Lastu Minhu Mereka diusir dari telaga Nabi ﷺ.

Wahai Ulama… Wahai Ustadz… Wahai Muslim… Ittaqullah…

Kamu merasa di atas Sunah Rasul ﷺ,padahal beliau tidak akui.Karena kamu selalu membela penguasa zalim. Mohon saksikan yaa Allah .. Bahwa hal ini telah aku sampaikan sbg bentuk amar ma'ruf nahi munkar .. MasyaAllah Tabarakallah .. Alhamdulillah ..