BAGAIMANA CARA AGAR KITA HIDUP BAHAGIA ?

1. Tidak membenci

Jangan sekali-kali membenci seseorang hanya karena dia lebih baik darimu. Walaupun dia berbuat kesalahan kepadamu tetapi doakan dia untuk berubah dan menjadi baik.

2. Tidak berkeluh kesah.

Jangan berkeluh kesah karena apa yang kita alami sebuah proses untuk kita menjadi lebih dewasa dalam banyak hal, sebaliknya perbanyaklah berdoa kepada Alloh SWT.

3. Hidup sederhana

Hidup sederhana walaupun punya kedudukan tinggi & harta melimpah karena apa yang kita terima semuanya titipan

4. Berprasangka baik

Senantiasa berfikir positif meskipun kerap ditimpa musibah, karena dari setiap persoalan kita dapat merasakan bahwa Alloh tidak pernah memberi cobaan melebihi kekuatan kita.

5. Selalu tersenyum

Senyumlah walaupun hati terluka karena hinaan orang dengan satu pemahaman bahwa kita mengampuni dia karena dia tidak tau apa yang dia perkatakan kepada kita.

6. Selalu memberi

Gemar memberi dan berbagi walaupun kita tidak berlebih karena kita sesungguhnya bendahara Alloh didunia ini .

7. Berdoa tanpa sepengetahuan mereka

Jangan lelah dan jemu jemu selalu mendoakan sahabat -2 kita untuk kebaikan mereka tanpa sepengetahuannya, dengan tulus.

8. Tidak dengki dan iri hati

Jangan iri & dengki dengan kejayaan dan kesuksesan teman-teman anda, karena setiap orang yang menerima lebih akan diminta lebih dalam hidup ini, sehingga kita tidak perlu iri

9. Mudah memaafkan

Jangan merasa malas dan susah dalam memaafkan kesalahan orang lain, karena terdapat kelegaan dan ketenangan dalam kita memaafkan.

10. Menjadi pendengar yang baik.

Mendengarkan dan menyimak pembicaraan seseorang dengan penuh perhatian merupakan salah satu adab yang mulia.

 

Dengan menjadi pendengar yang baik, kita akan lebih menghargai orang lain dan sebaliknya orang lain pun akan lebih menghargai kita. Nabi Muhammad Sollollohu'alaihiwassalam adalah contoh pendengar yang baik. Dengan penuh perhatian beliau mendengarkan segala keluh kesah yang diadukan para sahabatnya, meski hanya sekadar mengutarakan hal-hal sederhana.

Dengan menjadi pendengar yang baik, kita akan lebih menghargai tentang hubungan antar manusia dan persahabatan. Orang lain pun akan lebih menghargai kita.

Artinya :” yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” ( Q.S. Az Zumar: 18)

11. Hindari permusuhan

Jangan menganggap orang yang berbeda pendapat sebagai lawan, karena sesungguhnya dia tetap saudara kita.

Semoga kita senantiasa memperbaiki ibadah kita kepada Allah Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.

12. Bersahabat dengan orang shaleh

Berkawan dengan orang shalih membawa dampak yang baik, karena kawan itu akan mempengaruhi kawannya. Jika kawan itu shalih akan membawa kepada kebaikan, sebaliknya jika kawan itu buruk akan membawa kepada keburukan.

Sebagaimana Rasululloh bersabda “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.

Rasulullah bersabda:

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa.)

13. Mencari harta di jalan halal

Dengan Harta yang halal akan membuat hati menjadi tenang, keluarga sakinah dan akan menjadikan hidup barokah.

Kita tidak akan pernah merasa tenang dalam hidup jika harta yang didapat adalah harta haram. Rasulullah 

Mencari harta halal adalah hal yang utama agar hidup menjadi bahagia. 

Sebab dengan harta yang halal akan membuat hidup menjadi tenang dan barokah, segala urusan menjadi mudah, keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah, dikaruniai anak anak yang saleh dan salehah, jiwa raga semangat untuk beribadah, harta melimpah ruah, bisa digunakan untuk haji dan umrah ke Makkah, serta ziarah Nabi Muhammad saw di Madinah, dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah.Kita tidak akan pernah merasa tenang dalam hidup jika harta yang didapat adalah harta haram.

bersabda:

Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan (akan merusak agama) kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian adalah jika (perhiasan) dunia dibentangkan (dijadikan berlimpah) bagi kalian sebagaimana (perhiasan) dunia dibentangkan bagi umat (terdahulu) sebelum kalian,

Maka kalian pun berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berlomba-lomba mengejarnya, sehingga (akibatnya) dunia (harta) itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka”

( HR. Bukhari Muslim)

Semoga kita menjadi lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.

》Semoga bermanfaat

 

Babagimana Cara Agar Kita Hidup Bahagia.

https://youtu.be/LMdCsEtHP-o

Inilah Kata-Kata Bijak Terbaik dari Imam Syafii (Imam Syafie) yang penuh  hikmah dan teladan .

https://youtu.be/k38fD40sFdc

25 Kata-kata bijak tentang kehidupan penuh makna - (Syeikh Ibnu Atha’illah As-Sakandari)

https://youtu.be/rYtOzzul4do

25 Kata kata bijak terbaik tentang kehidupan - (Sayyidina Umar bin Khottob RA)

https://youtu.be/dwIqp_w4Hvc

Kata kata bijak motivasi hidup penuh makna - (Sayyidna Ali bin Abi Thalib RA)

https://youtu.be/K2b0ESign7I

43 Kata-kata bijak yang patut direnungkan, menenangkan hati - (Sayyidina Umar bin Khottob).

https://youtu.be/uM3JU9l0m6o

 

https://youtu.be/dwIqp_w4Hvc

Alkisah ada seorang sahabat Nabi bernama Sya’ban RA, Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan sahaba-sahabat yang lain.

Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid. 

Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah bersandaran atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.

Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh Rosululloh SAW, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tersebut termasuk saat sholat berjamaah.

Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai Rosululloh SAW mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa. Nabi pun bertanya kepada jemaah yang hadir apakah ada yang melihat Sya’ban RA.

Namun tak seorangpun jamaah yang melihat Sya’ban RA. Sholat subuh pun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yang ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Nabi memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Selesai sholat subuh, Nabi bertanya apa ada yang mengetahui kabar dari Sya’ban RA.

Namun tak ada seorang pun yang menjawab.

Nabi bertanya lagi apa ada yang mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.

Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA.

Nabi yang khawatir terjadi sesuatu dengan Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumahnya. Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Nabi dan rombongan sebelum sampai ke rumah yang dimaksud. Rombongan Nabi sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha (kira-kira 3 jam perjalanan). Sampai di depan rumah tersebut Nabi mengucapkan salam. Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tersebut. 

“Benarkah ini rumah Sya’ban?” Nabi bertanya.

“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tsb. 

“Bolehkah kami menemui Sya’ban, yang tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid ?”

Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab: “Beliau telah meninggal tadi pagi..."

InnaliLahi wainna ilaihirojiun… Maa sya Alloh, satu-satunya penyebab dia tidak sholat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya.

Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rosul, “Ya Rosul ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dengan masing-masing teriakan disertai satu kalimat.

Kami semua tidak paham apa maksudnya."

“Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasul.

Di masing-masing teriakannya dia berucap kalimat:

“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh…”

“ Aduuuh kenapa tidak yang baru….“

“ Aduuuh kenapa tidak semua…”

Nabi pun melantukan ayat yang terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 : “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.“ Saat Sya’ban dalam keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Alloh, Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Alloh.  Apa yang dilihat oleh Sya’ban (dan orang yang sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yang lain.

Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk sholat berjamaah lima waktu. Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yang dekat. Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah-langkahnya ke Masjid. Dia melihat seperti apa bentuk surga ganjarannya. Saat melihat itu dia berucap, “Aduuuh kenapa tidak lebih jauh…” Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban , mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih banyak dan surga yang didapatkan lebih indah. 

Dalam penggalan berikutnya Sya’ban melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin. Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang. Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju. Sya’ban sengaja memakai pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar.  Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yang kena hanyalah baju yang luar. Sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan sholat dengan baju yang lebih bagus.

Dalam perjalanan ke masjid dia menemukan seseorang yang terbaring kedinginan dalam kondisi mengenaskan. Sya’ban pun iba, lalu segera membuka baju yang paling luar dan dipakaikan kepada orang tersebut dan memapahnya untuk bersama-sama ke masjid melakukan sholat berjamaah. Orang itupun terselamatkan dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah.

Sya’ban pun kemudian melihat indahnya surga yang sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut, Kemudian dia berteriak lagi: “Aduuuh kenapa tidak yang baru..., “Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban.  Jika dengan baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yang begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yang lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yang baru.

Berikutnya Sya’ban melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke segelas susu. Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta diberi sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan. Melihat hal tersebut. Sya’ban merasa iba. Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.

Kemudian mereka makan bersama-sama roti itu yang sebelumnya dicelupkan susu, dengan porsi yang sama. Alloh kemudian memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dengan surga yang indah. Demi melihat itu diapun berteriak lagi: “Aduuuh kenapa tidak semua...”

Sya’ban kembali menyesal. Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat surga yang lebih indah.

Masya Alloh, Sya’ban bukan menyesali perbuatannya, tapi menyesali mengapa tidak optimal...

Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yang meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia.

Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah. Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat dimundurkan. Sering sekali kita mendengar ungkapan hadits berikut:

"SHOLAT ISYA BERJAMA'AH PAHALANYA SAMA DENGAN SHOLAT SEPARUH MALAM"

"SHOLAT SUBUH BERJAMA'AH PAHALANYA SAMA DENGAN SHOLAT SEPANJANG MALAM"

“Dua rakaat sebelum Subuh lebih baik dari pada dunia dan isinya.”

Sholat berjamaah di mesjid mendapatkan ganjaran pahala 52 derajat, terdiri dari  sholat  berjamaah mendapat pahala 27 derajat dan sholat di masjid mendapat pahala 25 derajat.

Perjalanan setiap langkah menuju  ke mesjid mendapatkan satu langkah pengampunan dosa dan satu langkah lagi kebaikan serta kenaikan derajat di sisi Allah Ta'ala.

Namun lihatlah... masjid tetap saja lengang.

Seolah kita tidak percaya kepada janji Alloh. Mengapa demikian ?

Karena apa yang dijanjikan Alloh itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.

Mata kita tertutupi oleh suatu hijab. Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Alloh tidak pernah meleset, Alloh akan membuka hijab itu pada saatnya. Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan. 

Sya’ban RA telah menginspirasi kita bagaimana seharusnya menyikapi janji Alloh tersebut. 

Dia ternyata tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal. Namun penyesalannya bukanlah karena tidak menjalankan perintah Alloh SWT, tapi penyesalannya karena tidak melakukan ibadahnya dengan optimal dan istiqomah.

Subhanallah Alhamdulillah Wala illallah Akbar

Semoga bermanfaat  dan berbagi sebagai amal jariyah🤲🏻

 

Wallahu'aklam bissawab🙏

Gerakan Perlawanan 7 Kesatria / Pejuang ( PITUAN PITULUNG alias PITUNG ) Dari Tanah Betawi dalam melawan Penjajah Belanda Berdasarkan Kitab Al Fatawi. 

 

PITUNG / PITUAN PITULUNG adalah salah satu organisasi perlawanan rakyat Jakarta ( Jayakarta ) yang di bentuk pada tahun 1880 M oleh KH. Naipin atas saran dari Pejuang Jayakarta dan sesepuh adat tempo dulu. KH. Naipin adalah seorang yang alim dan juga dikenal sebagai salah satu ahli silat yang handal di kawasan Tenabang.

PITUNG didirikan setelah seluruh anggotanya melewati beberapa tes seperti : ujian jurus terakhir ilmu silat , ujian ilmu agama yang sudah mereka pelajari. Ujian ilmu tarekat Serta diakhiri dengan khataman Alqur'an yang diikuti oleh ke - 7 santri terbaik KH

Naipin . Setelah dinyatakan lulus maka ke - 7 nya dibaiat untuk selalu setia dalam jihad fi sabilillah , setia terhadap persahabatan , selalu menolong rakkyat , hormat dan patuh terhadap orang tua , ulama dan sesepuh adat.

Nama PITUNG yang berarti 7 Pendekar Penolong , mengambil Inspirasi Surat Al Fatehah yang terdiri dari 7 ayat . Oleh karena itu ke -7 pendekar ini selalu ditekankan untuk terus menghayati dan mengamalkan kandungan Surat Al Fatehah dalam setiap perjuangan mereka.

Diantara ke -7 pendekar itu maka kemudian dipilihlah yang paling terbaik untuk menjadi  pemimpin ( ketua ) , terpilihlah salah satu murid yang paling dicintai KH Naipin yaitu Ratu Bagus Muhammad Ali Nitikusuma yang asli kelahiran Slipi , beliau lahir di Rumah / Wisma Jipang peninggalan Aria jipang ( kini bangunan Rumah Jipang sudah musnah berganti dengan gedung Bali post . Sebenarnya pemilik asli dari Rumah Jipang adalah keturunan PITUNG namun dimasa itu beberapa kali di rampas paksa oleh Tuan Tanah etnis keturunan Cina lalu direbut kembali oleh mereka dan pada akhirnya tuan tanah Cina berhasil merampasnya kembali serta berakhir dengan berpindah tangan kepemilikan ke Bali post ).

KH Naipin memang sangat sayang pada sosok ini , karena sejak kecil Ratu Bagus Muhammad Ali Nitikusuma adalah seorang yatim dan beliau juga tahu bagaimana kisah terbunuhnya ayah Ratu Bagus Muhammad Ali Nitikusuma ditangan centeng2 tuan tanah Cina yang mendukung penjajah Belanda . sedang ibunya telah menikah lagi dengan salah seorang duda yang mempunyai anak yang berada di daerah kemanggisan. Kasih sayang Ulama sufi ini juga sangat wajar karena beliau adalah paman Ratu Bagus Muhammad Ali sendiri.

Ratu Bagus Muhammad Ali Nitikusuma adalah sosok yang alim dan soleh , pewaris silat KH Naipin dan silat2 warisan pejuang Jayakarta . Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas dan pantang kompromi dengan Penjajah . Ayahnya Syahid dibunuh pengkhianat bangsa yang diantaranya tuan tanah cina dan centeng2 bayarannya. Harta benda dirampas , keluarga besarnya banyak diburu dan difitnah. Beliau yatim sejak umur 2 tahun. Dimata Penjajah Belanda , sosok Ratu Bagus Muhammad Ali lebih dikenal sebagai perampok  dari pada Pejuang .

Orang ke -2 yang juga tidak kalah hebatnya adalah Ratu Bagus Muhammad Roji'ih Nitikusuma alias Bang Ji'ih , Beliau kelahiran dari desa Cengkareng yang kini berada di Jakarta Barat . Dialah otak dibalik semua strategi perlawanan gerakan PITUNG . Dikenal licin dan sulit untuk ditangkap , namanya sering disebut sebagai Ji'ih . Sosoknya alim dan soleh serta dikenal sangat keras perlawanannya terhadap penjajah. Beliau  tidak seperti yang digambarkan dalam beberapa film yang suka ceroboh tanpa perhitungan . Beliau justru sangat cerdas dan penuh perhitungan.

PITUAN PITULUNG alias PITUNG ( 7 Mujahid / Pejuang / Pendekar Penolong ) dari Tanah Betawi terdiri dari :

1. Ratu Bagus Muhammad Ali Nitikusuma ( ketua ) asal Slipi. ( makamnya di Bandengan Utara , Kemanggisan dan Rawa Belong ).

2. Ratu Bagus Muhammad Roji'ih Nitikusuma  alias Ji'ih asal Cengkareng. ( Makamnya di Jl. Kemandoran 8 )

3. Ratu Bagus Abdul Qodir Nitikusuma , asal Kemanggisan.

4. Abdus Shomad , asal Kemanggisan. 

5. Saman , asal Ciledug. 

6. Rais , asal Tenabang. 

7. Jebul / ki Dulo / Abdulloh , asal Kramat Togo Rawa Belong . ( Makamnya di Depan Kantor Telkom cabang Rawa Belong - Jakbar )

Salah satu dari mereka yaitu Bang Jebul bahkan pernah membuat gempar para pendekar Persilatan , dimana pada sebuah acara pesta dia telah membuat Schout Van Hinne keok, padahal Hinne sebelumnya koar2 kalau dia jago beladiri segala aliran dari beberapa negara dan dia saat itu berani menantang semua yang hadir. Pada acara pesta yang diadakan oleh salah satu tuan tanah , kebetulan semua anggota Pitung datang tapi dengan cara menyamar sebagai orang biasa. PITUNG datang karena mendengar Hinne datang. Pitung ingin melihat seberapa besar sebenarnya pengaruh dia terhadap tuan tanah yang ada di Betawi. 

Tantangan opsir polisi yang sombong itu dilayani , Radin Muhammad Ali yang paling dituakan membisiki bang Jebul agar segera memberi pelajaran dan hanya beberapa gebrakan jurus " Sira Macan " Bang Jebul berhasil membuat babak belur Schout Van Hinne dalam adu tanding silat di Tangerang. Sehingga dari kejadian inilah Hinne menjadi sangat dendam dan marah , dia dan pasukan marsosenya saat itu mau ngamuk tapi keburu dicegah tuan rumah. Schout yang satu ini bahkan bertambah dendam begitu tahu bahwa yang mengalahkan dia ternyata 1 dari anggota Pitung. Hinne betul2 dendam terhadap semua anggota Pitung, karena merasa telah dipermalukan di depan khalayak ramai.

Schout Van Hinne sepertinya memang musuh besar PITUAN PITULUNG. Satu kali dia pernah kena batunya saat semua anggota Pitung menangkapnya di Jelambar, dia dan pasukan marsosenya dihajar habis2an . Pasukan marsosenya itu terkenal sadis dan kejam terhadap pribumi, tapi menghadapi Pitung mereka lari terbirit2. Pitung memang sangat keras terhadap Hinne dan marsosenya. Anggota Pitung kesal karena Hinne dan marsosenya ini sering memfitnah Pitung dan mengancam beberapa orang yang pro terhadap perjuangan Pitung. Tapi semua anggota Pitung masih memberi kesempatan Hinne hidup dengan catatan dia tidak menindas rakyat dan tidak memfitnah Pitung sebagai Gerombolan Perampok.

Seperti pada sebuah perjuangan pasti ada resiko , 2 anggota Pitung yaitu Jebul dan Saman pada tahun1896 M pernah tertangkap dan dipenjarakan di Glodok. Namun berhasil meloloskan diri bahkan berhasil membunuh beberapa marsose. Beberapa anggota Pitung juga harus mengalami mati Syahid. Bang Ji'ih tertembak  tahun 1899 M , jenazahnya masih bisa diselamatkan lalu posisi beliau diganti oleh Kong Syar'ie. Kemudian Ratu Bagus Muhammad Ali Nitikusuma Syahid ditembak bertubi2 oleh para marsose sampai akhirnya rubuh tahun 1903 M dan bahkan sampai detik2 kematiannya Beliau tidak menyerah dan terus bertakbir. Jasad beliau dimutilasi oleh para marsose yang menjadi antek2 pejajah yang rela menindas saudaranya sendiri . Jasad beliau yang tidak sempurna kemudian disholatkan oleh para alim ulama di kawasan Slipi dan sekitarnya untuk kemudian dimakamkan di daerah Bandengan. Para Ulama dan Sesepuh yang berada di daerah Jipang Pulorogo ( Slipi, Palmerah, Rawa Belong, Kemandoran dan sekitarnya ) sangat berduka dengan kematian salah satu pejuang terbaik mereka.

PITUNG adalah fakta sejarah , kisah mereka tercatat dalam kitab Al Fatawi . Kisah mereka adalah kisah perlawanan kaum muslimin yang tertindas oleh Penjajah dan antek2nya . Mereka adalah Mujahid Sejati yang membela Agama Islam dan rakyat Jakarta , mereka bukan perampok , mereka orang2 terpelajar dan juga mengerti ttg dunia politik yang diterapkan penjajah . Kisah mereka tentu tidak akan pernah sesuai dengan kisah yang berasal dari Penjajah , baik itu melalui koran mereka ataupun para sejarawan kolonialis yang memang bekerja untuk kepentingan Penjajah . 

Penjajah pada masa itu dengan politik Devide Et Emperanya bahkan berusaha untuk menciptakan Pitung2 palsu untuk memancing pitung2 asli keluar dari persembunyiannya. Bahkan saat Syahidnya Bang Muhammad Ali , salah satu pihak yang menjebaknya mengaku sebagai Pitung asli.

Para anggota Pitung adalah manusia biasa , mereka tidak mempunyai ilmu macam2 apalagi memakai jimat seperti yang disebarkan beritanya oleh Belanda kalau Pitung sakti mandraguna . Bahkan sampai hari ini pun ada orang yang percaya bahwa Pitung khususnya Bang Ratu Bagus Muhammad Ali Nitikusuma punya " Ilmu RAWA RONTEK " ini adalah pendapat dan tuduhan yang sangat keji Astaghfirulloh al 'azhiim . Karena ilmu Rawa Rontek adalah Ilmu Iblis , na'udzu billah min dzaliik.

Isu peluru emaspun dibuat2 dan disebarkan kepada masyarakat agar Bang Muhammad Ali dianggap sakti , namun ternyata Belanda bisa membunuhnya . Belanda menciptakan cerita fiktif seperti ini agar masyarakat semakin takut. Jasadnya sengaja dimutilasi ( 3 bagian yaitu pangkal paha kebawah , badan , tangan ) agar masyarakat kehilangan jejak sejarahnya dan juga tidak bisa lagi menziarahi makamnya. Namun sekalipun jasadnya terpencar , kisah kepahlawanan Pejuang tangguh ini tidak akan pernah hilang dari Tanah Jakarta ini.

Kematian 2 Orang dedengkot PITUNG tentu mengguncangkan perasaan keluarga besar mereka yang ada di wilayah Jipang Pulorogo. Sehingga akhirnya banyak mereka yang trauma dan menutup diri terhadap pihak luar ( terutama oknum2 pendatang yang telah setia menjadi antek2 Penjajah ).Mereka betul2 semakin terpukul karena kematian 2 Orang Mujahid itu telah melibatkan oknum2 bayaran pribumi yang disewa para tuan tanah Cina dan Penjajah .... lagi-lagi politik Devide Et Empera dimunculkan.

Pasca kematian 2 tokoh utama Pitung, Penjajah semakin gencar membuat berita dan kabar bohong tentang Pitung , digambarkan kalau Pitung itu identik dengan Ilmu2 yang aneh dan senang pakai jimat , padahal semua anggota Pitung hanya diajarkan ilmu beladiri dan juga ilmu2 agama seperti ilmu tafsir , ilmu fiqih , ilmu hadits, ilmu tasawuf , ilmu tauhid , ilmu alat dan juga pengetahuan ttg strategi2 perlawanan. Beliau2 ini melek terhadap dunia politik yang berkembang pada saat itu, sehingga karena lengkapnya pengetahuan mereka Penjajah menghabisi gerakan ini sampai keakar2 nya . Salah satu dengan cara menghancurkan sejarah asli PITUAN PITULUNG , dan tidak heran ada kabar bahwa Pitung katanya orang Cina, Pitung katanya dari daerah luar , padahal anggota Pitung pribumi asli Jakarta yang sudah menetap ratusan tahun.

Jakarta adalah Tanah Fathan Mubina , Tanah Yang Diperjuangkan oleh Para Mujahid Jayakarta yang Dipimpin Fatahillah utusan Kesultanan Demak .

PITUAN PITULUNG ...................1 untuk 7....7 untuk 1

7 Golok adalah jiwa kesatria mereka

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dasar hidup mereka

Rosululloh Shallallahu 'Alayhi Wassalam Panutan Suci mereka.

Yang Menarik adalah :

Para Pejuang Jayakarta tidak pernah kompromi terhadap penjajah , jadi tidak ada negeri Jayakarta pernah melakukan genjata senjata / perundingan dengan penjajah . 

Itulah Warisan Semangat para Syuhada , Mujahid Jayakarta dalam membebaskan Tanah Betawi Tanahnya Fathan Mubina dari Penjajah Portugis  ,VOC , Penjajah Hindia Belanda , Perancis dan Inggris . 

Wallahu 'Alam Bishshowab

Al Fatehah untuk KH Naipin , Asy Syahid Ratu Bagus Muhammad Ali Nitikusuma , Asy Syahid Ratu Bagus Muhammad Roji'ih Nitikusuma , Ratu Bagus Abdul Qodir Nitikusuma , Abdus Shomad , Saman , Rais ,  Jebul / ki Dulloh / Abdulloh , KH Ratu Bagus Ahmad Syar'i Mertakusuma Rohimulloh

Sumber dan Riwayat Penulis :

Disarikan dari kitab Al Fatawi yang ditulis ulang dari tulisan lama ke dalam bahasa arab melayu oleh KH Ratu Bagus Ahmad Syar'ie Mertakusuma alias Kumpi Syar'ie alias Babe Betawi atas perintah Guru Mansur Sawah Lio - Tenabang tahun 1910 M di Jakarta . Tulisan ini terakhir tahun 1860 M menggunakan huruf Wesi sedangkan tahun 1910 M menggunakan huruf arab melayu.

Ditulis oleh seorang Hafidz Qur'an , Alumnus Mekkah , Pejuang tangguh , Sejarawan , ahli politik , aktivis Islam , Pendekar Silat handal Beliau bernama Al Allamah Ratu Bagus Ahmad Syar'i Mertakusuma ( Kong Syar'ie ). Tokoh PITUAN PITULUNG alias PITUNG , dedengkot perlawanan ki Dalang , tokoh penting perlawanan petani Condet , tokoh yang paling keras menentang kegiatan sumpah pemuda yang masih mau bekerja sama dengan Penjajah . Beliau adalah penasehat dan ayah angkat sayyid  Muhammad Husni Thamrin Al Qadrie , beliau juga berhasil menjaga silsilah MH Thamrin yang telah diselewengkan oleh Belanda.

Nama Laqobnya :

1. Syah Ahmad Syar'ie = nama kecilnya .

2. Kong Syar'ie ( nama yang dikenal dalam Persilatan di Jayakarta dan salah satu pewaris sanad Persilatan ).

3. Babe Betawi : julukan masyarakat di Palembang sejak tahun 1924 s.d wafatnya tahun 1959.

4. Ratu Bagus : gelar keturunan yang diberikan Kesultanan Demak yang ada di Jayakarta dan dipakai sejak tahun 1540 M hingga sekarang.

5. Mufti keadatan Jayakarta : gelar adat yang diakui dibeberapa Kesultanan Nusantara.

6. Gusti Khalifah Bendahara ke-7 : Pemimpin adat ke -7 yang berdasarkan ajaran Rosululloh Shallallahu 'Alayhi Wassalam dan Khulafaurrosyidin.

7. PITUNG ( anggota Pitung terakhir yang menggantikan Bang Ji'ih dan menjadi komando perlawanan Pitung selanjutnya setelah gugurnya Asy Syahid Ratu Bagus Muhammad Ali Nitikusuma tahun 1903 M ).

8. Musorif Jayakarta : Pemegang estafet penulis sejarah Jayakarta sejak masa Sunda Kelapa s.d tahun 1945.

9. Mertakusuma : Gelar Fam Keluarga besarnya. 

KH Syah Ahmad Syari'e Mertakusuma 

(Ratu bagus diningrat) 

Gusti khalifah ke VII 

Lahir : Jayakarta kp jawa rawa sari 8 Rajab 1287 H

Wafat ; Palembang 13 Dzulhijah 1379 H / 19 juni 1959 M

Makam bukit sengkuning palembang

Leluhur beliau sanadnya sampai kepada Ki Juru Martani kerabat dari Aria Jipang .

Sumber : ~ Kitab Al Fatawi

~ Lembaga Pemangku Adat Jayakarta

Manusia yang pertama-tama yang diberi wewenang oleh Allah ﷻ memberi syafa'at untuk menolong umatnya kelak dihari kiamat adalah Nabi Muhammad ﷺ

Imam Al-Busiri dalam kubahan syairnya berkata:

يَا أَكْرَمَ الْخَلْقِ مَالِيْ مَنْ أَلُـــوذُ بِه.ِ # سِوَاكَ عِنْدَ حُلُولِ الحَادِثِ العَمَم ِ.

Wahai makhluk paling mulia, tiada orang tempat perlindungan hamba

Selain engkau baginda, dikala huru-hara kiamat melanda semua manusia.

 

Syair tersebut sesuai dengan firman Allah ﷻ dalam surat Ad-dhuha yang artinya :

Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.(Qs Ad-dhuha: 5)

Di riwayatkan dari Atha' yang bersumber dari Ibnu Abbas, ia berkata : yang dimaksud pemberian Allah ﷻ dalam ayat tersebut adalah Allah ﷻ memberi izin kepada Nabi Muhammad ﷺ untuk memberi syafa'at kepada umatnya sampai beliau puas.

Mari kita perbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ agar kita mendapatkan syafaat beliau kelak di negeri akhirat.

Di dalam hadis-hadis tentang keutamaan shalawat di antaranya;

Rasulullah ﷺ bersabda:

من صلي علي كنت شفيعه يوم القيامة 

Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka aku akan memberinya syafa'at pada hari kiamat. (HR. Ibnu Syahin ).

 

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

فمن كان أكثرهم علي صلاة كان أقربهم مني منزلة

Barangsiapa yang paling banyak bershalawat atasku,maka ia adalah orang yang paling dekat kedudukannya (disurga) denganku (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Kubra)

Dari Abdullah ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

 " أولى الناس بي يوم القيامة أكثرهم علي صلاة " . 

Orang yang paling berhak mendapat syafa'atku kelak di hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca salawat untukku. (HR. At-Tirmidzi )

Ada manusia yang sewaktu di dunia rajin membaca shalawat namun di akhirat tidak mendapatkan syafa'at ! siapakah manusia tersebut ?

Manusia yang rajin bershalawat namun tidak mendapat syafa'at salah satunya yaitu manusia yang meninggalkan kewajiban shalat, walaupun dia banyak-banyak bersholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ tapi kalau dia meninggalkan shalat maka dia tidak akan mendapatkan syafa'at dari Nabi Muhammad ﷺ

Allah ﷻ berfirman :

tidak akan mendapatkan pertolongan/syafa'at  kecuali  manusia yang telah mengadakan perjanjian dengan Allah ﷻ

لا يملكون الشفاعة إلا من اتخذ عند الرحمن عهدا

Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.

(Qs: Maryam; 87)

Perjanjian yang dimaksud dalam ayat tersebut di antaranya adalah shalat lima waktu.

Disebutkan didalam kitab Arbaur Rosaail sesungguhnya Malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad ﷺ dan berkata : 

يا محمد , تارك الصلاة ماله نصيب من حظوظك ولا فى شفاعتك ولا هو من أمتك.

Wahai Muhammad, orang yang meninggalkan shalat, tidak ada bagian untuk dia dari bagian-bagianmu dan dia tidak mendapatkan syafa'atmu bahkan dia dikeluarkan dari golongan umat-Mu.

والله أعلم....

Oleh : KH Hafidz Abdurrahman, MA

Ini adalah tamsil yang menarik. Tamsil ini dalam bahasa Arab, berbunyi:

أكلت يوم أكل الثور اﻷبيض

"Aku sebenarnya telah dimakan [singa itu], ketika banteng putih itu dimakan." 

Alkisah, ada tiga banteng; putih, merah dan hitam. Ketiga banteng ini berhadapan dengan seekor singa yang hendak memangsanya. Namun, karena ketiganya bersatu padu, singa itu pun tak bisa memangsa mereka, baik yang putih, merah maupun hitam. 

Singa pun tak kehilangan cara. Untuk memangsa ketiganya tidak bisa sekaligus, harus satu-satu. Caranya, dia harus pisahkan ketiganya, dengan bujuk rayu dan muslihat. Singa mulai menjadikan banteng putih sebagai target mangsa. Maka, ia datang kepada kedua banteng yang lain, merah dan hitam. Dia katakan kepada mereka, "Saya akan makan banteng putih, jadi kalau kalian tidak ingin aku mangsa, lebih baik kalian diam saja, tidak perlu membantunya. Kalian akan aku biarkan, dan aman." Kata singa. Kedua banteng itu pun setuju. Mereka diam saja, saat banteng putih dimangsa singa, tak ada kepedulian sedikit pun, karena yang dimangsa bukan mereka. 

Singa itu memangsa banteng putih dengan lahap, tanpa kesulitan berarti, sementara kedua banteng yang lainnya menyaksikan temannya dimangsa, tanpa sedikit pun empati. Mereka salah, dianggap singa itu tak akan memangsa mereka. Maka, setelah hari berganti, giliran mereka yang dimangsa. Tetapi, jika sekaligus, maka singa itu pun tak akan bisa menundukkan mereka. Caranya, sebagaimana cara yang dilakukan singa itu memangsa banteng putih. 

Singa datang kepada banteng hitam, "Saya akan mangsa benteng merah, kamu diam saja, tidak perlu membantunya. Kamu tidak akan aku mangsa, tenang saja, dan diam. Kamu aman." Singa itu pun memangsa banteng merah itu dengan lahapnya, tanpa perlawanan berarti, di depan mata banteng hitam. Banteng hitam itu pun hanya melihat dan menyaksikan temannya, banteng merah dimangsa singa, tanpa empati. Seolah itu tidak akan menimpa dirinya. Tapi, dia salah. 

Setelah hari berganti, banteng hitam itu tinggal sendiri. Saat tinggal sendiri, singa itu pun memangsanya dengan mudah, sebagaimana kedua temannya yang telah dimangsa singa itu terlebih dahulu. Saat banteng hitam itu menjelang ajalnya, dia mengatakan, "Aku sesungguhnya telah dimakan [singa itu], ketika banteng putih itu dimakan." Artinya, ketika mereka membiarkan seekor banteng putih dimangsa singa, dan tidak dilawan, akhirnya kekuatan banteng-banteng tadi berkurang, karena tinggal dua ekor, hingga seekor, saat itulah singa dengan mudah melakukan aksinya. 

Begitulah, tamsil yang indah, menggambarkan betapa persatuan umat Islam itu penting. Tak hanya penting, tetapi juga wajib. Cara kaum Kafir untuk menghancurkan kekuatan Islam adalah dengan mengadudomba kaum Muslim. Diciptakanlah, "Islam Radikal" vs "Islam Moderat", "Islam Arab" vs "Islam Nusantara". Semuanya ini tujuannya satu, menghancurkan kekuatan umat Islam, dan memangsa kaum Muslim. 

Bodohnya, ada orang Islam, organisasi Islam, bangga karena tidak dicap kaum Kafir sebagai "Islam Radikal", dan senang dengan cap, "Islam Moderat", padahal mereka akan dimakan juga, kelak setelah "Islam Radikal" dijadikan mangsa. Sebab, musuh kaum Kafir, seperti kata Samuel Huntington, bukanlah "Islam Radikal," atau "Islam Fundamentalis", tetapi Islam itu sendiri. Dikotomi itu hanya cara yang dilakukan "singa" Kafir untuk memangsa kaum Muslim, dan menghancurkan Islam. 

Maka, ketika kaum Kafir melakukan permusuhan bahkan pembubaran terhadap kelompok atau ormas Islam, sekarang diikuti dengan perang terhadap Perda Syariah, targetnya bukan hanya kelompok atau organisasi itu, tetapi menghancurkan Islam dan umatnya. 

Waspadalah!

Makkah, 

Selasa, 27 Nopember 2018