Wabah virus corona ini semakin hari semakin ramai beritanya baik di televisi maupun internet dan social media. Kadang kadang tampak bahwa berita berita ini adalah “social engineeriing” yang hanya ingin membuat rasa ketakutan yang berlebihan, yang membuat orang menjadi lemah dan lengah. Tidak sedikit pula berita bohong, HOAX. Bahkan WHO dan Tiongkok pun dicurigai tidak memberikan informasi yang benar pada awal terjangkitnya virus ini di Wuhan.

Memang kenyataannya virus ini dikabarkan telah menelan sangat banyak korban.

Ada berbagai macam theory mengenai asal muasal virus ini, dari mulai penularan melalui hewan sampai teori konspirasi.  Sebenarnya siapa yang ada dibalik ini dan siapa yang diuntungkan oleh kondisi ini dan akan apa hasil akhir yang ingin dicapai ? jika memang benar virus ini adalah sengaja dibuat dan disebarkan oleh golongan yang sangat tidak berperikemanusian. Sebenarnya apa yang mereka harapkan?

Dizaman yang penuh kebohongan ini sebagaimana sabda Nabi SAW:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu  yang pernah mendengar langsung dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

سَيَأْتِيَ عَلَى الناَّسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتٌ يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الأَمِيْنُ وَيَنْطِقُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيْلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

“Akan tiba pada manusia tahun-tahun penuh kebohongan. Saat itu, orang bohong dianggap jujur. Orang jujur dianggap bohong. Pengkhianat dianggap amanah. Orang amanah dianggap pengkhianat. Ketika itu, orang “Ruwaibidhah” berbicara. Ada yang bertanya, “Siapa Ruwaibidhah itu?” Nabi menjawab, “Orang bodoh yang mengurusi urusan orang umum.” (HR. Hakim)

Dizaman ini, sebagai ummat Islam, sebaiknya mengembalikan semua ini kepada Allah SWT dengan cara kembali merujuk kepada al-Qur'an dan sunnah melalui para ulama yang jujur dan auliya-Nya.

Seorang ulama Yaman,Al  Habib Abu Bakar Adni al-Masyhur dalam buku nya ‘Al-Usus Wal-Munthalaqat’, yang ditulis sekitar tahun 2010, sepuluh tahun sebelum virus corona covid-19 ini menjadi popular. Beliau menyebutkan bahwa salah satu tanda kiamat adalah mewabahnya penyakit menular, disitu disebutkan pula tentang corona, dimana beliau pun menyebutkan bahwa Bukanlah hal yang mustahil bahwa beberapa penyakit ini sengaja dibuat oleh oknum-oknum jahat di belahan dunia, dengan tujuan politik, perekonomian, atau hanya sekedar eksperimen yang tidak bertanggung jawab.

Dugaan ini diperkuat oleh Syeikh Imran Hosein, seorang ulama pakar eskatologi (ilmu akhir zaman) asal Trinidad -Tobago, yang menduga bahwa virus ini sengaja dikembangkan oleh para antek pengikut dajj4l.

Memang sejak awal abad ini, kekuasaan “the new world order” yang semakin hari semakin mencengkram sendi sendi kehidupan, sistem perkonomian dan politik dunia, sepertinya mereka ingin mulai lebih menampilkan diri mereka untuk menunjukkan siapa sebenarnya mereka. Patut di waspadai bahwa dengan berjangkitnya covid-19 ini mereka sedang mempersiapkan sebuah platform baru atau sistem  baru yang suka tidak suka semua orang harus menggunakan nya tidak lain agar semua manusia akan semakin mudah dikontrol dan diperbudak oleh mereka demi terwujudnya tatanan dunia baru “the new word order”.

 

Tujuan mereka jelas ingin menjadi penguasa dunia satu satu nya dengan benar benar mengontrol setiap individu.

Platform perbankan, bursa saham, system asuransi, rumah sakit  yang ada saat ini sepertinya sudah usang, dan mereka ingin memperbaharuinya, me-reset semuanya dengan sebuah system baru yang lebih cepat, otomatis dan lebih mudah mereka kontrol.

Teknologi 5G dan AI (Artificail Inteligent), Ekonomi dengan uang elektronik dan crypto currency, bioteknologi, dan kemajuan-kemajuan teknologi lainnya yang akan mereka paksakan percepatannya untuk diterapkan diseluruh dunia.

 

(bersambung).

 

Memilih pemimpin dalam Islam

Pemimpin Islam

Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَمِيرٍ يَلِى أَمْرَ المُسْلِمِينَ، ثُمَّ لا يَجْهَدُ لَهُمْ وَيَنْصَحُ، إِلا لَمْ يَدْخُلْ مَعَهُمُ الجَنَّةَ

“Tidak ada seorang pemimpin yang menangani urusan kaum muslimin, kemudian tidak bersungguh-sungguh dan tidak melaksanakannya dengan baik, kecuali ia tidak akan masuk surga bersama mereka.” 

(HR Muslim).

«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ، وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الحَوْضَ»

Dengarkan, apakan kalian sudah pernah mendengar, bahwa kelak sepeninggalanku akan muncul para penguasa, maka siapa saja yang mendatanginya dan membenarkan kebohongannya, serta menolong kedhalimannya, maka dia bukan dari golonganku, serta aku bukan dari golongannya, dan dia tidak akan memasuki haudh (telaga Kautsar), dan siapa saja yang tidak mendatangi penguasa, serta tidak menolong kedahlimannya, juga tidak membenarkan kebohongannya, maka dia termasuk golonganku dan akan memasuki haudh (telaga Kautsar). 

(HR. Tirmidzi, Nasa’i dan Al-Hakim).

وأخرج أحمد   في مسنده، والبيهقي بسند صحيح، عن أبي هريرة رضي الله عنه، قال: قال رسول الله صلى الله  عليه وسلم: « من بدا جفا، ومن اتبع الصيد غفل، ومن أتى أبواب السلطان افتتن، وما ازداد أحد من السلطان قرباً، إلا ازداد من الله بعداً

Dari Abi Hurairah radiallahu anhu, Rasulullah bersabda, “Siapa tinggal di pedalaman maka perangainya keras, dan siapa sibuk dengan berburu maka akan lalai, serta siapa yang mendatangi pintu-pintu penguasa terkena fitnah, tidak seseorang semakin dekat dengan penguasa maka akan bertambah jauh dari Allah.” 

(HR. Ahmad dan Baihaqi dengan sanad shahih)

وأخرج ابن ماجه، عن أبي هريرة، قال: قال رسول الله صلى الله عليه  وسلم: « إن أبغض القراء إلى الله تعالى الذين يزورون الأمراء

Dari Abi Hurairah radiallahu anhu, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya qurra yang paling dibenci Allah ialah yang mendatangi penguasa.” 

(HR. Ibnu Majah).

Sayidina Anas ra juga meriwayatkan:

ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ ﺃَﻣَﻨَﺎﺀُ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳُﺨَﺎﻟِﻄُﻮْﺍ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥَ ﻭَ ﻳُﺪَﺍﺧِﻠُﻮْﺍ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﺎِﺫَﺍ ﺧَﺎﻟَﻄُﻮْﺍ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥَ ﻭَ ﺩَﺍﺧَﻠُﻮْﺍ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺧَﺎﻧُﻮْﺍ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞَ ﻓَﺎﺣْﺬَﺭُﻭْﻫُﻢْ ﻭَﻓِﻲْ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔٍ ﻟِﻠْﺤَﺎﻛِﻢِ ﻓَﺎﻋْﺘَﺰِﻟُﻮْﻫُﻢْ

Ulama adalah kepercayaan para rasul selama mereka tidak bergaul dengan penguasa dan tidak asyik dengan dunia. Jika mereka bergaul dengan penguasa dan asyik dengan dunia maka mereka telah mengkhianati para rasul. Karena itu, jauhilah mereka. 

(HR. al-Hakim).

Assalamu'alaikum,

Yuk Baca Sholawat Asyghil semoga Allah memenangkan ummat Islam.

https://youtu.be/CHGFTYFgEhg

Sholawat dengan judul Sholawat Betawiyyin ini diunduh dari situs rasfm (Radio Alaykas Salam FM) Jakarta. Kenapa namanya Sholawat Betawiyyin, karena memang sholawat ini menjadi salah satu sholawat yang dipopulerkan oleh radio Asy Syafiiyah berpuluh tahun lalu.

Penyusun Sholawat
Shalawat ini dinisbahkan kepada salah satu wali besar yang merupakan ulama beken di zamannya Sayyidina al-Imam al-Habib Ahmad Bin Umar al-Hinduan Radhiyallahu Anhu. Shalawat ini beliau catatkan dalam sebuah kitab yang beliau namakan al-Kawakib al-Mudhi’ah Fi Dzikr al-Shalah Ala Khair al-Bariyyah.  Sholawat ini diberi nama Sholawat Asyghilidz-Dzolim dan populer di Indonesia sebagai Sholawat Betawiyyin

Shalawat ini sering dibaca oleh para ulama nusantara dalam berbagai acara istighatsah dan juga dibaca oleh masyarakat luas diberbagai masjid, mushalla dan majelis-majelis taklim di jakarta dan sekitarnya. Shalawat ini pertama kalinya dipopulerkan di jakarta melalui pemancar radio assyafiiyah bali matraman dengan nagham (nada) yang sangat menyentuh indah didengar dan terasa sejuk di hati pembaca dan pendengarnya.

Abuya K.H Saifuddin Amsir pendiri Pondok Pesantren al-Asyirah al-Qur’aniyah Jakarta memasukan shalawat ini menjadi salah satu menu utama dari dzikir-dzikir istighatsah Jakarta.

Isi Sholawat :
Allohumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad Wa asyghilii dzoolimiin bidz dzoolimiin
Wa akhrijnaa min bayni him saalimiin Wa ‘alaa aalihi wa shohbihii ajma’iin

Artinya :
"Ya Allah limpahkanlah sholawat atas pemimpin kami Nabi Muhammad.
Sibukkanlah orang-orang dzolim dengan kedzoliman yang mereka perbuat.
Keluarkanlah kami dari lingkungan mereka dalam keadaan selamat.
Serta limpahkan pula sholawatMU atas keluarga Nabi Muhammad dan seluruh sahabat"

BERITA DAN BAHAYANYA

Oleh: DR Abdul Azhim Al Badawi

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar desas-desus yang tidak jelas asal-usulnya. Kadang dari suatu peristiwa kecil, tetapi dalam pemberitaannya, peristiwa itu begitu besar atau sebaliknya. Terkadang juga berita itu menyangkut kehormatan seorang muslim. Bahkan tidak jarang, sebuah rumah tangga menjadi retak, hanya karena sebuah berita yang belum tentu benar. Bagaimanakah sikap kita terhadap berita yang bersumber dari orang yang belum kita ketahui kejujurannya?

Dalam naskah berikut ini, penulis menjelaskan kepada kita, bagaimana seharusnya sikap seorang muslim terhadap berita-berita yang belum jelas kebenarannya itu.

Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].

Dalam ayat ini, Allah melarang hamba-hambanya yang beriman berjalan mengikut desas-desus. Allah menyuruh kaum mukminin memastikan kebenaran berita yang sampai kepada mereka. Tidak semua berita yang dicuplikkan itu benar, dan juga tidak semua berita yang terucapkan itu sesuai dengan fakta. (Ingatlah, pent.), musuh-musuh kalian senantiasa mencari kesempatan untuk menguasai kalian. Maka wajib atas kalian untuk selalu waspada, hingga kalian bisa mengetahui orang yang hendak menebarkan berita yang tidak benar.

Subcategories

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”.  (HR. Muslim)

Seperti anggota tubuh, umat Islam ini diberi ilham oleh Allah Ta'ala untuk cenderung fokus menjalankan fungsi yang berbeda beda sehingga mereka punya medan jihad (perjuangan) yang berbeda pula.

Namun sayangnya sebagian umat Islam ini ada yang membanggakan kelompoknya masing-masing dan lupa bahwa sebenarnya mereka adalah satu tubuh.