Doa imempermudah datangnya rezeki
Dalam kitab Abwabul Faraj, Sayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan doa Hasan bin Ali yang beliau dapatkan dari Nabi Saw lewat mimpi. Doa ini berfungsi mempermudah datangnya rezeki, karena itu doa ini disebut Al-Du’a li Taisir Al-Rizqi. Doanya sebagai berikut;
اَللَّهُمَّ اقْذِفْ فِى قَلْبِى رَجَاءَكَ وَاقْطَعْ رَجَائِى عَمَّنْ سِوَاكَ، حَتَّىٰ لاَ أَرْجُوْ اَحَدًا غَيْرَكَ. اَللَّهُمَّ وَمَا ضَعُفَتْ عَنْهُ قُوَّتِى وَقَصُرَ عَنْهُ عَمَلِى وَلَمْ تَنْتَهِ إِلَيْهِ رَغْبَتِى وَلَمْ تَبْلُغْهُ مَسْأَلَتِى وَلَمْ يَجْرِ عَلَىٰ لِسَانِى مِمَّا أَعْطَيْتَ اَحَدًا مِنَ اْلاَوَّلِيْنَ وَٱلْأَخِرِيْنَ مِنَ ٱلْيَقِيْنِ فَخُصَّنِى بِهِۦ يَارَبَّ ٱلْعَالَمِيْنَ .
Allohummaqdzif fii qolbii rojaa-aka waqtho’ rojaa-ii ‘amman siwaaka hattaa laa arjuu ahadan gairoka. Allohumma wa maa dho’ufat ‘anhu quwwatii wa qoshuro ‘anhu ‘amalii wa lam tantahi ilaihi roghbatii wa lam tablugh-hu mas-alatii wa lam yajri ‘alaa lisaanii mimma a’thoita ahadan minal awwaliina wal aakhiriina minal yaqiini fa khus-shonii bihii yaa robbal ‘aalamiin.
Ya Allah, lemparkan pengharapan (kepada)Mu di hatiku, putuskan (ketergantungan) harapanku dari orang selain-Mu hingga aku tidak akan berharap kepada siapa pun selain-Mu.
Ya Allah, dan sekalipun kekuatanku lemah darinya, usahaku pendek/sedikit darinya, dan itu tidak bisa menyelesaikan keinginanku dan tidak bisa menyampaikan permintaanku, dan keyakinan tidak berjalan pada lisanku dari apa/sebagaimana yang telah Engkau berikan kepada siapa pun, baik dari orang-orang terdahulu dan orang-orang yang terakhir, maka hal tersebut khususkan padaku wahai Tuhan semesta alam.
Bukan Ghibah
Masih ada orang yang tidak bisa membedakan antara Ghibah (membicarakan aib seorang muslim) dengan Syahadah (kesaksian) dan Iqomatul Hujjah (menegakkan hukum agama).
1. Jika ada PENIPU. Telah sekian banyak orang menjadi korbannya. Lalu kita buat poster yang berisi identitas dan fotonya. Lalu kita sebar. Lalu kita siarkan agar masyarakat berhati-hati dan terlindungi dari kejahatan (penipuan) orang tersebut maka itu "Kesaksian", BUKAN "Ghibah". Itu bentuk Nahi Mungkar yang sangat tinggi nilainya.
2. Jika ada seorang SAKSI MATA bersuara lantang di Pengadilan. Ia sampaikan apa saja yang ia lihat. Ia bongkar identitas semua pelaku kejahatan, maka itu BUKAN "Ghibah" tapi "Syahadah" alias "Kesaksian". Agar hukum ditegakkan atas para penjahat. Beresiko namun ia harus lakukan. Jika ia menolak bersaksi ia berdosa karena dianggap menutupi kejahatan. Jika ia bicara tidak sesuai fakta, itupun dosa karena ia telah memberikan Kesaksian Palsu.
3. Ada PEJABAT, dipilih dengan uang rakyat. Biaya pemilihannya habis banyak. Setelah terpilih, makan-minum dan fasilitas hidupnya semua ditanggung oleh rakyat tapi kerjanya hanya menyusahkan rakyat. Kritik dari rakyat itu BUKAN "Ghibah" tapi "Kesaksian". Bahkan kritik kepada Pejabat yang lalim seperti ini dalam pandangan Agama adalah bagian dari pada Amar Makruf Nahi Mungkar.
4. Suatu hari Hindun datang kepada Rasulullah untuk mengadukan Abu Sufyan, suaminya. "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan itu suami yang pelit bin bakhil. Ia tidak memberikan nafkah kepadaku, bolehkah aku 'mencuri' uangnya untuk kebutuhanku dan anakku."
Dalam kasus ini Hindun membongkar aib suaminya didepan Rasulullah saw. Rasulullah Saw tidak menegurnya karena telah membicarakan aib suaminya. Bahkan beliau memperbolehkan Hindun mengambil uang suaminya tanpa sepengetahuannya untuk keperluannya dan anaknya.
Apa yang dilakukan Hindun ini BUKAN "Ghibah" tapi "Syahadah" alias "Kesaksian". Ia harus membuka aib suaminya agar ia mendapatkan keadilan.
5. Ada seorang PEMIKIR LIBERAL. Aktif menyebarluaskan pemikiran sesatnya di tengah masyarakat. Lewat ceramah-ceramah dan tulisan-tulisannya. Hingga perlahan-lahan bertambahlah pengikutnya. Dan makin kuat posisinya. Mereka merasuk kesemua lini. Lalu kita bongkar identitasnya dan kita kritik pemikirannya. Itu BUKAN "Ghibah" tapi "Iqomatul Hujjah" (menegakkan hukum agama).
6. Kalau kita belajar ilmu mushtolahul hadist, kita akan temui bab Al jarh wa at ta'dil. Saking pentingnya, bab ini bahkan oleh sebagian ulama ditulis dalam kitab tersendiri. Apa isinya? Membicarakan aib orang ; si Fulan ini tukang bohong. Si Fulan ini lemah ingatannya. Si Fulan ini tukang memalsukan hadist. Dan seterusnya.
Tapi Imam Ahmad menyebut "Ghibah" dalam konteks ini adalah bagian dari IBADAH. Karena Agama menjadi terjaga. Warisan Nabi Saw tetap dalam keasliannya. Dan terbongkarlah upaya musuh-musuh Agama untuk merusak tatanan Agama ini.
"Demikianlah kami jadikan kalian umat yang wasath agar kalian menjadi saksi-saksi atas perbuatan manusia."
(QS: Al Baqarah: 143).
"Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia. Kalian aktif mengajak kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar serta kalian beriman kepada Allah."
(QS: Ali Imran: 110).
"Kalian adalah saksi-saksi Allah diatas muka bumi ini", kata Rasulullah Saw dalam sebuah hadits shahih.
Maka jangan bersikap SOK BIJAK dengan berkata : "Afwan ukthi, jangan "Ghibahi" si Fulan karena bla...bla...dan bla...."
Terhadap Muslim yang shalih dan baik, pasti Kita bersikap lemah lembut dan bijak. Tidak mungkin Kita bongkar aib pribadinya. Tidak boleh Kita umbar kekurangannya.
Tapi kepada kaum SEKULER / KAPITALIS / LIBERAL yang RADIKAL tidak perlu lagi bersikap lemah lembut. Kita harus LAWAN Pemikirannya sekeras-kerasnya.
Itulah PERJUANGAN, karena KEBENARAN (bela Allah, bela Rasulullah, bela Agama dan tegakkan keadilan) memang harus DIPERJUANGKAN tanpa mengenal waktu dan tempat.
Dimanapun Kita berada, Kita harus AKTIF mengajak kepada yang MAKRUF dan mencegah dari yang MUNGKAR serta Kita beriman kepada Allah SWT.
Surat At-Tahrim Ayat 9 :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Yā ayyuhan-nabiyyu jāhidil-kuffāra wal-munāfiqīna wagluẓ 'alaihim, wa ma`wāhum jahannam, wa bi`sal-maṣīr
Artinya:
"Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali."
Allahu’alam
Silahkan yang mau ucapkan selamat natal
Ustadz. Aa Gym menyikapi SELAMAT NATAL. Assalamu'alaykum...
(Mohon baca secara menyeluruh untuk hindari kesalah fahaman)
"SILAHKAN YANG MAU UCAPKAN SELAMAT NATAL"
(Oleh : Ustadz. Aa Gym)
Bertahun-tahun biasanya kujawab secara offline tentang 25 Desember dan 1 Januari... Karena menghargai beberapa relasiku yang berprofesi sebagai misionaris...
Mereka tahu dakwahku tapi kami saling menghargai... Mohon maaf setulusnya, bila tulisan ini akan tidak disukai sebagian dari sahabat-sahabat muslim...tapi sudah saatnya harus dijelaskan terbuka secara ilmu ke-TAUHID-an..
Membaca berita seorang muslim modern menantang Ustadz Aa Gym (Official) untuk menunjukkan dalil pelarangan mengucapkan SELAMAT NATAL... Berharap tulisan ini bukan hanya menjawab tantangannya, tetapi untuk diketahui saudaraku muslimin dan muslimat yang tidak ingin syahadatnya gugur..
Kupasan berdasarkan ilmu TAUHID...
Bila kita mengucapkan...... kalimat SELAMAT ULANG TAHUN kepada seseorang, berarti kita mengakui bahwa dia lahir di tanggal itu..
Bila kita mengucapkan......kalimat SELAMAT ATAS PELANTIKAN JABATAN, berarti kita mengakui dirinya sebagai pejabat baru...
Bila kita mengucapkan......kalimat SELAMAT ATAS KEMENANGAN PERTANDINGAN, berarti kita mengakui lawan sebagai pemenang...
Ternyata kata SELAMAT bermakna PENGAKUAN
Kalau banyak pertanyaan, bukankah mengucapkan SELAMAT NATAL hanya merupakan sebuah ucapan saja...
Wahai saudaraku,❗...Seorang muslim dinilai dari ucapannya...
Bukankah SYAHADAT juga hanya UCAPAN..? ..tapi mengapa setelah berucap SYAHADAT ...seseorang menjadi muslim...?
Bukankah BISMILLAH juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa hewan yang disembelih tanpa mengucap BISMILLAAH, dagingnya haram dimakan...?
Bukankah AQAD NIKAH juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa setelah diucapkan, suami halal menggauli istri ...
Bukankah kata CERAI juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa bila suami mengucapkan kata ini terhadap istrinya baik secara bercanda maupun tidak, maka akan jatuh hukum CERAI bagi istrinya...
Saat kita mengucapkan SELAMAT NATAL dan TAHUN BARU, atau hari raya agama lain, disitulah awal kita MENGAKUI keberadan Tuhan lain yang berarti kita mengakui adanya beberapa Tuhan.
Berarti sudah tidak sesuai dengan SYAHADAT yang diucapkan dan Surat Al Ikhlas ayat 1 serta beberapa ayat lainnya.
Padahal meng-ingkari 1 AYAT QUR'AN saja...sudah dikategorikan sebagai orang kafir yang sebenar-benarnya...
"Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya..." [ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 151 ]
Inilah ayat-ayat yang menegaskan TERHAPUSNYA SYAHADAT yang pernah diucapkan dikarenakan ucapan selamat hari raya umat lain...
Sesungguhnya telah KAFIR lah orang-orang yang berkata/mengakui, "Sesungguhnya ALLAH ialah Al Masih putra Maryam, padahal Al Masih sendiri berkata " Hai Bani Israil, sembahlah ALLAH Tuhan-ku dan Tuhan-mu..." [ Qur'an Surat Al Maidah (5) ayat 72 ]
"...Janganlah kamu mengatakan TUHAN itu tiga, berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya ALLAH Tuhan yang Maha Esa. Maha Suci ALLAH dari mempunyai anak..." [ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 171 ]
"Dan mereka berkata, "Tuhan yang maha pemurah mempunyai anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat MUNKAR" [ Qur'an Surat Maryam (19) ayat 88-89 ]
Saudaraku umat Nasrani dan para pendeta, Perbedaan kita hanya pada nabi Isa, padahal bagi kami Nabi Isa adalah salah satu Rasul yang utama. Maafkan jika menyinggung hati, tapi sungguh telah terbukti dalam sejarah, bahwa tanggal 25 Desember itu hari kelahiran Janus dan Mitra, Sang Dewa Matahari. Bunda Maryam melahirkan Nabi Isa disaat pohon kurma berbuah, yang berarti disaat musim panas tetapi 25 Desember adalah musim dingin...
Wahai para pendeta dan missionaris... Kamipun meng-imani Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa... Bahkan Nabi kami, Muhammad memiliki paman dari istri yang seorang pendeta nasrani bernama Waraqah... Jadi Islam sangat paham bagaimana toleransi yang benar... Wahai para penganut nasrani.
Silakan saja rayakan natal sesuai keyakinan... Karena bagi kami... "UNTUKMULAH AGAMAMU dan UNTUKULAH AGAMAKU"
Tapi tegas kusampaikan. Jangan paksa pegawai muslim berpakaian santa.
Sebagaimana kami tidak pernah pula memaksa para misionaris menggunakan peci dan sorban disaat Iedul Fitri...
Jangan paksa undang pejabat muslim hadiri natal di gereja... Sebagaimana kami tidak pernah memaksa para pendeta hadir pada Sholat Iedul Fitri...
Saudaraku umat muslim,
Silakan saja ucapkan SELAMAT NATAL .. Silakan saja gunakan topi Santa... Tapi jangan menyesal ... bila Sholat kita batal.
mati pun bukan sebagai muslim Karena SYAHADAT KITA SUDAH GUGUR...
Saudaraku, Kajilah Qur'an......karena semua pertanyaan hidup sudah ada jawabannya didalam.
Kalau penjelasan panjang ini masih meragukan hati... Periksa saja SHOLAT SHUBUH kita, apakah sudah berjama'ah di masjid setiap hari..?
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaykum..
Sebarkan Status Ini...! Ini Merupakan Kepedulian Kita akan aqidah Ummat Islam..!
Membagikan = Peduli; Tidak Membagikan = Tidak Peduli
Salam #Tauhid
Lawan Covid-19 dengan Wudhu Yang Sempurna
Lawan Covid-19 dengan Wudhu Yang Sempurna
Durasi virus Corona akan tetap di daerah hidung dari 3 hingga 4 jam, sampai ia menetap di rongga nafas.
Oleh karena itu, para ilmuan menemukan bahwa berwudhu 5 kali sebelum SHOLAT...... terutama pada perlakuan sunah diulang sebanyak 3 kali, yaitu dimulai dengan:
Bismillah, lalu mencuci tangan, sekarang tambahkan sabun sesuai anjuran, lanjut berkumur, tambahkan perlakuan tahan air sambil dikloko' beberapa detik lalu buang,terus membersihkan rongga2 hidung dgn cara:"ISTINSYAQ" (menghirup air kemudian menyemburkannya),
Lalu sempurnakan dengan membasuh muka hingga tertib wudhu dilakukan........adalah merupakan salah satu cara untuk lawan virus corona, krn jarak waktu antara shalat yg satu dgn lainnya sekitar 3 hingga 4 jam. Selamat untuk para ahli Shalat fardlu dan Ahli ibadah shalat lainnya, sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Alloh SWT.
ALHAMDULILLAH.. YAA RABB
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞
"Saudaraku yang dirahmati Allah Ta’ala.
Jaga Wudhu kita
Kita mati-matian mencari masker yang kita pikir akan bisa menghindari kita dari virus Corona dan kematian
NAMUN
Kita lupa, Allah sudah memberikan Masker Alami, SyariatNya yg Maha Dahsyat, cara paling mudah untuk mensucikan diri, agar terhindar dari kotoran dan najis, yaitu
"BERWUDHU"
Rasulullah bersabda :
"Di akhir Zaman nanti akan ada banyak wabah dan penyakit melanda manusia di dunia, hanya umatku yang terhindar karena memelihara wudhunya"
(H.R Thabrani)